Rabu, 18 April 2012

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

Nama : Venny Sagita

NPM : 21208254

Kelas : 4EB01

Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.

BAB VII : PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami istilah perubahan harga, kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keudanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Disebut inflasi jika terjadi kenaikan harga secara keseluruhan dan disebut deflasi jika terjadi penurunan harga. Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran jadi laju inflasi pertahun disuatu negara berkisar antara 5%.

Mengapa Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga?
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
a.Kenaikan dalam proporsi pajak.
b.Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
c.Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
d.Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).

mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena beberapa alasan :

1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.

2. Mengelolah masalah yang di timbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut

3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang di sebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.


Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Mata uang konstan biaya historis atau equivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli). Jumlah nominal merupakan jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa.

Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.

Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
Berbagai negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga mencerminkan pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.

Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap.

Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
1.Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
2.Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3.Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.

Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16), “akuntansi biaya kini”.

Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
1.Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
2.Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.

Dalam perlakuan keuntungan dan kerugian terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 mengharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengharuskan dua angka, yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, diantaranya penyesuaian modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1.Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2.Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3.Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.

Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
a.Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan
b.Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini
c.Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan
d.Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut

Isu-Isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya adalah
1.Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
2.Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3.Akuntansi inflasi luar negeri.
4.Menghindari fenomena kejatuhan ganda.

Keuntungan Dan Kerugian Inflasi
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas, piutang, dan utang) tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap praktik di berbagai negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam hal ini.

keuntungan atau kerugian pos-pos moneter Di Amerika, dientukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai saldo terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.

Diingris keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanis penyesuaian, kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan harga khusus.

Keuntungan Dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
1.Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi).
2.Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan akuntansinya tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.

Akuntansi Untuk Inflasi Diluar Negeri
Para investor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan untuk menghasilkan deviden, karena nilai investasi mereka sangat tergantung pada deviden dimasa depan. Potensi suatu perusahaan untuk menghasilkan deviden berkaitan langsung dengan kapasitasnya untuk memproduksi barang dan jasa.

Jika suatu perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada suatu deviden masa depan yang dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri dan domestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin yang menyangkut deviden dimasa depan. Jauh lebih mudah untuk membandingkan dan mengevaluasi hasil konsolidasi seluruh perusahaan daripada yang dilakukan dewasa ini.

Menghindari Kejatuhan Ganda
Ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda tergantung pada kurs dan perbedaan inflasi dan berhubungan secara negatif. Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok penjualan atau beban depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi besarnya laba untuk menghindari penilaian lebih laba bersih.

Karena pengaruh hubungan terbalik antara inflasi lokal dan nilai mata uang, perubahan kurs valuta asing diantara laporan keuangan yang berurutan yang umumnya disebabkan oleh inflasi menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh inflasi terhadap hasil operasi perusahaan.

Untuk menghindari proses penyesuaian terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua kali, penyesuaian inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercemin dalam hasil dari suatu perusahaan.

TRANSLASI MATA UANG ASING

Nama : Venny Sagita

NPM : 21208254

Kelas : 4EB01

Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.

BAB VI : TRANSLASI MATA UANG ASING

Alasan-Alasan Untuk Melakukan Translasi
Alasan untuk translasi mata uang asing adalah
1. untuk mencatat transaksi mata uang asing
2. mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang asing
3. berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri

Latar Belakang Dan Terminologi
Transaksi tidak sama dengan konversi yang adalah pertukaran dari satu mata uangke mata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound inggris disajikan ulang kedalam nilai equivalen dolar AS.

Permasalahan
Jika kurs nilai tukar relatif stabil, translasi mata uang tidak akan lebih sukar dari proses translasi satuan inci atau kaki menjadi nilai equivalennya dalam unit matrik. Namun kurs nilai tukar jarang sekali stabil. Mata uang negara industri maju menemukan nilainya secara bebas dalam pasar mata uang.
Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam equivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs ini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.

Transaksi Mata Uang Asing
Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saatsuatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing. Suatu transaksi mata uang asing dapat berdeniminasi dalam satu mata uang, tetapi diukur atau di catat dalam mata uang yang lain.

Persepektif Transaksi Tunggal
Berdasarkan perspektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannyamerupakan satu peristiwa tunggal.

Perspektif dua transaksi
Berdasarkan perspektif dua transaksi penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut.

Pengecualian utama terhadap ketentuan ini terjadi apabila :
1. penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi antar perusahaan jangka panjang tertentu
2. transaksi tersebut dimaksudkan dan berfungsi efektif sebagai lindung nilai atas investasi dan komitmen mata uang asing.

Translasi Mata Uang Asing
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu :
1. metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai equivalen dalam mata uang domestik
2. metode yang menggunakan berbagai macam kurs


Metode Kurs Tunggal
Metode kurs tunggal yang sudah lama populer di eropa menerapkan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlakupada saat pos-pos tersebut diakui.

Metode Kurs Berganda
Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.

Metode Kini-Nonkini
Berdasarkan metode kini-nonkini aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri di translasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar di translasikan berdasarkan kurs historis.

Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter aktiva tetap investasi jangka panjang dan persediaan investor ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis.

Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asin g menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya.

Keuntungan Dan Kerugian Translasi
Secara internasional perlakuan akuntansi atas penyesuaian-penyesuaian tersebut juga berbeda seperti halnya prosedur translasi. Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan dengan pendekatan hibrid yang terletak di antara keduanya.

Penangguhan
Kurs dapat berbalik penangguhan penyesuaian nilai tukar didasarkan pada prediksi nilai tukar, suatu pekerjaan yang sangat sulit dilakukan. Beberapa pihak berpendapat bahwa penangguhan keuntungan atau kerugian translasi menutupi perilaku perubahan kurs nilai tukar: yaitu perubahan kurs merupakan fakta historis dan para pengguna laporan keuangan terlayani dengan baik jika pengaruh fluktuasi kurs nilai tukar diperhitungkan pada periode saat terjadinya.

Penangguhan Dan Amortisasi
Beberapa pihak mendukung penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait.

Penangguhan Parsial
Melakukan penangguhan keuntungan translasi sementara mengakui kerugian translasi secara logika terlihat tidak konsisten. Pendekatan ini juga tidak memiliki kriteria eksplisit untuk menentukan kapan suatu keuntungan translasi direalisasi. Sejumlah pihak yang mendukung penangguhan keuntungan translasi juga tidak dapat menentukan berapa banyak yang harus ditangguhkan.

Tidak Ditangguhan
Pilihan terakhir adalah untuk mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Pilihan ini memandang penangguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan. Kriteria penangguhan sering dikritik sebagai sesuatu yang tidak konsisten terhadap dirinya sendiri dan tidak mungkin dapat dilakukan.

Perkembangan Akuntansi Translasi
Berikut ini narasi singkat mengenai inisiatif pelaporan keuangan di Amerika Serikat yang mewakili pengalaman di negara-negara lain.

Sebelum 1965
Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin No.4 yang kemudian diterbitkan kembali. Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau kerugian bersih disalingapuskan selama periode berjalan.

1965-1975
Memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu persediaan dapat diteranslasikan berdasarkan kurs historis.

1975-1981
Untuk mengakhiri keanekaragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975.

1981- hingga kini
Mei 1978 FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama yang dikeluarkannya. Menerbikan FAS No.52 pada tahun 1981.

Translasi Mata Uang Asing Dan Inflasi
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi karena yakin bahwa penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS.

Translasi Mata Uang Asing Di Negara Lain
Terdapat perbedaan penting antara IAS-21 dan FAS No.52. berdasarkan IAS 21 laporan keuangan anak perusahaan yang berada dalam lingkungan berinflasi tinggi harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan tingkat harga umum sebelum dilakukan translasi, suatu perlakuan yang mirip dengan ketentuan menurut standar Inggris.

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

Nama : Venny Sagita

NPM : 21208254

Kelas : 4EB01

Sumber : Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.

BAB V : PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

pembahasan yang akan dilakukan meliputi pengungkapan yang terkait dengan pelaporan keungan bagi pengguna eksternal. Meskipun praktik pengungkapan berbeda-beda dari suatu negara dengan negara lain, perlahan mulai timbul kemiripan.
Ratusan perusahaan telah meningkatkan pengungkapan mereka dengan :
1. Secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau GAAP AS
2. Mematuhi ketentuan pasar bursa efek dan badan regulator domestik dan luar negeri
3. Memberikan respons terhadap berbagai permintaan informasi yang diajukan para investor dan analis.

Perkembangan Pengungkapan
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktek pengungkapan dipengaruhi oleh sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan.
Di negara-negara lain, pemegang saham tetap terkonsentrasi dan bank secara tradisional telah menjadi jumlah sumber keuangan utama perusahaan.


Pengungkapan Sukarela
Beberapa studi menunjukan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi tersebut secara sukarela. Manfaat dari pengungkapan yang lebih ditingkatkan adalah biaya transaksi yang lebih rendah dalam memperdagangkan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan, minat para analis keuangan dan investor terhadap perusahaan yang semakin besar, liquiditas saham yang meningkat, dan biaya modal yang lebih rendah.

Dalam sebuah penulisan klasik, dua orang penulis berpendapat bahwa komunikasi manajer dengan investor luar akan menjadi tidak sempurna jika :
1. Manajer memiliki keunggulan dalam informasi mengenai perusahaannya
2. Dorongan manajer tidak secara sempurna sejalan dengan kepentingan seluruh pemegang saham
3. Aturan akuntansi dan auditing tidak sempurna

Ketentuan Pengungkapan Wajib
Unuk melindungi para investor kebanyakan bursa efek (bersama dengan badan profesional atau pemerintah pembuat aturan seperti Komisi Pasar Modal AS dan Kementrian Keuangan di Jepang) memberlakukan keuntungan pelaporan dan pengungkapan bagi perusahaan domestik dan asing yang mencari akses kepada pasar tersebut.
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberikan informasi keuangan dan nonkeuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Perusahaan asing yang sahamnya tercatat pada suatu bursa efek umumnya memiliki fleksibilitas dalam prinsip akuntansi yang digunakan dan ruang lingkup pengungkapan.

Debat Pelaporan Keuangan SEC AS
SEC mengharuskan perusahaan pendaftar dari luar negeri untuk memberikan informasi keuangan yang pada dasarnya sama dengan yang diharuskan terhadap perusahaan domestik. Namun laporan keuangan perusahaan pendaftar asing tidak harus disusun sesuai dengan GAAP AS.
Beberapa komentator berpendapat bahwa ketentuan pelaporan keuangan SEC terhadap perusahaan asing dapat menghambat perusahaan tersebut dari upaya menghadirkan surat berharga yang diterbitkan di Amerika Serikat.

Praktik Pelaporan Dan Pengungkapan
Praktik pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer terhadap ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan secara sukarela. Dikebanyakan bagian di dunia aturan pengungkapan tidak terlalu berarti dan itu berarti tidak ada pengawasan dan penegakan aturan.

Kita memusatkan perhatian pada :
1. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan
2. Pengungkapan segmen
3. Laporan arus kas dan dana
4. Pengungkapan tanggung jawab sosial
5. Pengungkapan khusus bagi para pengguna nondomestik laporan keuangan
6. Pengungkapan mengenai tata kelola perusahaan
7. Pelaporan dan pengungkapan bisnis melalui internet

Pengungkapan Informasi Yang Melihat Masa Depan
istilah “informasi yang melihat masa depan” yang mencakup :
1. Ramalan pendapatan, laba/rugi, laba/rugi persaham (EPS) pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya
2. Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
3. Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan

Pengungkapan Segmen
Standar pelaporan keuangan internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat detail, sebagaimanajuga standar akuntansi dibanyak negara yang lain. Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan. Sebenarnya risiko pengembalian dan kesempatanyang dihadapi oleh lini produk dan area di dunia sangat berbeda-beda. Pelaporan tanggung jawab sosisal mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi mengenai pengaruh suatu perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya, masyarakat setempat dan lingkungan.

Pengungkapan Khusus Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Nondomestik Dan Atas Prinsip Akuntansi Yang Digunakan
Pengungkapan yang dimaksud seperti :
1. “Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik
2. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut kelompok kedua standar akuntansi
3. Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kedua prinsip akuntansi dan pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akintansi yang lain.

Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparasi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis. Amerika, Inggris, Australia merupakan contoh dari sejumlah negara yang mengharuskan perusahaan yang tercatat sahamnya untuk membuat pengungkapan tata kelola perusahaan secara khusus dalam laporan tahunannya.

Pengungkapan Dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet
Perdagangan surat berharga dengan menggunakan internet telah meningkatkan permintaan terhadap pelaporan usaha dan keuangan berbasis web. Investor perorangan semakin menggunakan WEB untuk melakukan transaksi perdagangan dan membuat keputusan investasi, dan menggunakan WEB sebagai sumber informasi yang penting.
Suatu perkembangan penting yang akan memfasilitasi peraturan usaha berbasis WEB adalah Bahasa Pelaporan Usaha Extensible. XBRL merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangun kedalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.

Pengungkapan Laporan Tahunan Di Negara-Negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Namun permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di negara-negara pasar berkembang semakin banyak dan pihak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.


Rabu, 04 April 2012

AKUNTANSI KOMPARATIF AMERIKA DAN ASIA


Kelompok: (4Eb01)

Arif Siswanto (20208180)

Gesit Bhakti P (21208446)

Hesti Yustina (20208596)

Lulu Ikmah M (20208753)

Venny Sagita (21208254)

AKUNTANSI KOMPARATIF AMERIKA DAN ASIA

BAB IV

A. Akuntansi Komparatif Amerika

1. Amerika Serikat

Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Board– FSAB).

lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange Commission–SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menerapkan standarnya sendiri.

AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) yaitu Institut sertifikasi akuntan publik Amerika sebagai badan khusus lain yang mengaudit standarisasi mereka.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

SEC memiliki kekuasaan atas perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada bursa-bursa efek AS dan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan over the counter. Perusahaan yang memiliki keuangan terbatas tidak memiliki ketentuan wajib untuk pelaporan keuangan, sehingga membuat Amerika Serikat terlihat tidak normal menurut Standar Internasional.

Laporan Keuangan

Laporan Manajemen

Laporan auditor Independen

Laporan keuangan utama ( laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)

Diskusi manajemen dan analisis atau hasil operasi dan kondisi keuangan

Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan.

Catatan atas laporan Keuangan

Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun

Data kuartal terpilih

2.Meksiko

Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi yang berada dibawah institut tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan sangat dihargai oleh masyarakat bisnis.

Laporan Keuangan

Tahun fiskal perusahaan di Meksiko harus bersamaan dengan kalender tahunan. Perbandingan laporan keuangan gabungan yang harus disiapkan antara lain:

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan ekuitas pemegang saham

4. Laporan perubahan posisi keuangan

5. Catatan

Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan auditor) dan mencakup berikut ini :

1. Kebijakan akuntansi perusahaan.

2. Ketersediaan material.

3. Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha.

4. Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing.

5. Pembatasan terhadap deviden.

6. Jaminan.

7. Program pensiun karyawan.

8. Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa.

9. Pajak Penghasilan.

Pengukuran Akuntansi

Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran akuntansi antara lain:

- Metode ekuitas digunakan untuk apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali yang umumnya berarti besarnya kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50 %.

- Usaha patungan dapat dikonsolidasikan secara proporsional atau dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

- Meksiko telah mengadopsi Standar Akuntansi Internasional no.2 mengenai transaksi mata uang asing.

- Metode akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan, tergantung pada keadaannya. Jika mayoritas pemegang saham perusahaan yang diakuisisi tidak terus mempertahankan kepemilikan dalam usaha tersebut maka metode pembelian yang digunakan, jika ya, metode penyatuan kepemilikan yang digunakan.



B. Akuntansi Komparatif Asia

1. Jepang

Pada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasi sektor swasta sebagai pembuat standar akuntansi.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

a) Hukum Komersial.

Diatur oleh kementerian Kehakiman (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Dikembangkan dari hukum komersial Jerman, hukum yang awal di berlakukan pada tahun 1980, tetapi baru dilaksanakan tahun 1899.

b) Undang-undang Pasar Modal (SEL).

Diatur oleh Kementerian Keuangan. Undang-Undang Pasar Modal dibuat berdasarkan Undang-undang Pasar Modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh AS selama masa pendudukan setelah perang dunia II.

c) Undang-undang Pajak Penghasilan Perusahaan.

Dewan Pertimbangan Akuntansi Usaha (BADC) merupakan lembaga penasehat khusus bagi kementerian keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi sesuai dengan SEL. BADC dapat dikatakan merupakan sumber utama PABU di Negara Jepang sekarang ini. Tetapi BADC tidak dapat mengeluarkan standar yang berbeda dengan hukum komersial.

Laporan Keuangan

Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham yang berisi :

Neraca

Lapioran laba rugi

Laporan usaha

Proposal atas penentuan penggunaan (apropriasi) laba di tahan

Skedul pendukung

2. China

Perekonomian Cina saat ini paling tepat disebut sebagai perekonomian campuran, di mana negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industry lain serta sector komersial dan swasta, diatur oleh sistem yang berorientasi kepada pasar.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

Hukum akuntansi, yang diamandemen pada tahun 2000, mencakup seluruh perusahaan dan organisasi , termasuk yang tidak dimiliki dan tidak dikendalikan oleh negara. Dewan Negara telah mengeluarkan Aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan (Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR)

Pada tahun 1992, kementrian Keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi untuk Perusahaan Bisnis dan mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standards Committee-CASC) pada tahun 1998.

Laporan Keuangan

Periode akuntansi diwajibkan untuk sama dengan tahun kalender. Laporan keuangan terdiri dari :

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan arus kas

4. Catatan atas laporan keuangan

5. Penjelasan kondisi keuangan

Pengukuran Akuntansi

Metode penilaian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha dan goodwiil harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun. Metode ekuitas digunakan jika kepemilikan terhadap perusahaan lain lebih 20%. Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud, FIFO, rata-rata, dan LIFO merupakan metode penentuan biaya (persediaan) yang diperbolehkan. Aktiva tidak berwujud dicataberdasarkan harga perilehannya dan diamortisasi selama tidak lebih dari 10 tahun. Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan langsung.

3.India

India berada di belahan benua Asia Selatan, dengan Pakistan di sebelah barat, Cina, Nepal dan Bhutan di sebelah utara, dan Bangladesh sebelah timur. Dari tahun 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India digolongkan dengan bergaya program sosial pemerintah terpusat dan industry pengganti barang impor. Produksi ekonomi telah berubah dari pertanian, kehutanan, perikanan, dan manufaktur tekstil dengan beragam industry berat dan transportasi.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Ada 22 saham di India, yang paling tua adalah Mumbai (Bombay) bursa saham, didirikan pada tahun 1875 dan sekarang terdaftar lebih dari 6000 saham. Ketentuan agen yang mengawasi fungsi pasar pasar modal adalah Securities and Exchange Board of India (SEBI), agen departemen keuangan yang dibentuk tahun 1988 dan diberi kewenangan secara hukum tahun 1992. Pada garis besarnya, pembukuan dan pengungkapan kebutuhan bari perusahaan terdaftar sama dengan mereka yang ada di AS.

Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan terdiri atas neraca dua tahun, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan kebijakan akuntansi dan catatan. Perusahaan yang tidak terdaftar hanya perlu menyiapkan laporan intinya saja, akan tetapi bagi perusahaan yang terdaftar harus menyiapkan laporan gabungan dan laporan inti.

Pengukuran Akuntansi

Anak perusahaan digabungkan ketika induk perusahaan memiliki saham lebih dari setengah kemampuan voting atau mengontrol pengaturan komposisi dewan direktur.

Sumber :Choi, Frederick D.S., dan Gary K. Meek. 2010 International Accounting: Akuntansi Internasional Buku 1 Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.